MenurutSNI 01-2975-1992,bihun adalah produk pangan kering yang dibuat dengan beras dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan pangan yang diizinkan dan berbentuk khas bihun.. Be rikut standar mutu bihun berdasarkan SNI 01-2975-1992:1. Kerapatan Biasanya kerapatan bahan diperhitungkan berdasarkan perbandingan antara berat dan volume bahan weight-volume ratio. Ada tiga macam kerapatan yaitu, kerapatan nisbi relative density, kerapatan mutlak absolute density, dan kerapatan nyata apparent density. Kerapatan mutlak didefinisikan sebagai massa persatuan volume. Massa adalah berat dikalikan gravitasi. Oleh karena itu gravitasi bumi sangat mempengaruhi kerapatan mutlak. Kerapatan nisbi adalah hubungan antara kerapatan bahan pada suhu tertentu dibandingkan dengan kerapatan standar biasanya air pada suhu yang sama. Kerapatan nyata apparent density didefinisikan sebagai volume bahan apparent displacement dibagi dengan berat bahan. Dalam hal ini, wadah yang telah diketahui volumenya diisi penuh dengan sejumlah bahan yang telah diketahui beratnya. Berat bahan dibagi dengan volume wadah tersebut adalah kerapatan nyata dari bahan. 2. Panjang, lebar dan diameter Pengukuran, panjang, lebar dan diameter suatu bahan biasanya dimaksudkan untuk menentukan keseragaman bahan tersebut. Pengukuran yang cepat biasanya menggunakan saringan atau ayakan yang disusun berdasarkan besar kecilnya lubang saringan dari saringan yang berlubang besar di atas sampai kepada yang berlubang kecil di bawah. Bentuk lubang disesuaikan dengan bentuk bahan yang diinginkan misalnya bundar, persegi dan segitiga. Alat semacam ayakan digunakan dalam sortasi bahan. Pengukuran panjang, lebar dan diameter dapat juga dilakukan dengan menggunakan alat seperti mistar dan mikrometer. Ketelitian mikrometer jauh lebih tinggi daripada mistar. 3. Warna dan kilap Warna adalah suatu sifat bahan yang dianggap berasal dari penyebaran spektrum sinar, begitu juga sifat kilap dari bahan dipengaruhi oleh sinar terutama sinar pantul. Sinar yang dapat dilihat seseorang terbatas menurut gelombangnya, yaitu dari 380-770 nm nanometer. Di luar panjang gelombang ini, praktis mata tidak dapat merasakannya. Jika dilihat lebih jauh, warna bukanlah merupakan suatu zat atau benda melainkan hanyalah suatu sensasi seseorang oleh karena adanya rangsangan dari seberkas enersi radiasi yang jatuh ke retina mata. Timbulnya warna dibatasi oleh faktor terpenting yaitu terdapatnya sumber sinar. Pengaruh tersebut terlihat apabila suatu bahan atau benda dilihat di tempat yang suram dan di tempat yang gelap, akan memberikan perbedaan warna yang menyolok. Pengalaman ini biasanya digunakan oleh pedagang kain untuk memanipulasikan produk yang diperdagangkan dengan menggunakan lampu yang beraneka warna. 4. Viskositas dan Konsistensi Viskositas dan konsistensi merupakan sifat yang penting terutama untuk bahan pangan seperti juice, manisan, minyak, sirup dan sebagainya. Viskositas dan konsistensi sangat erat hubungannya dengan indra peraba dan penglihatan. Faktor mutu ini tidak hanya diukur untuk menunjukkan konsistensi dari hasil akhir olahan, tetapi juga bahan mentah atau perubahannya dari setiap tahap pengolahan untuk memperkirakan konsistensi akhir. Viskositas berguna sebagai pengukur kriteria adanya perubahan bahan disagregation atau depolimerisasi misalnya yang terjadi karena hidrolisa dari protein, pati dan pektin. Faktor mutu tersebut juga penting dalam penentuan berat molekul. Untuk mengadakan pengukuran viskositas dan konsistensi bahan digunakan alat instrumen yang dinamakan âviscosimeterâ dan âconsistometerâ. 5. Tekstur atau Kinesthetics Sifat âkinestheticsâ erat hubungannya dengan indra peraba, sifat ini juga sering disebut dengan âsensory characteristicsâ yang tergolong ke dalam sifat yang ditentukan dengan indra peraba finger feel adalah keteguhan firmness dan kelembutan softness yang dapat diukur dengan cara penekanan compression, serta âjuicinessâ yang diuji dengan dipijit oleh ibu jari misalnya pengujian kematangan jagung. Di samping faktor-faktor fisik yang telah dibahas di atas, masih banyak faktor fisis yang biasanya berlaku khas untuk setiap jenis bahan yang dihubungkan dengan keperluan,penggunaan bahan tersebut. Faktor fisik yang dimaksud antara lain indeks bias dan putaran optik yang sering digunakan sebagai penentu mutu minyak-minyak atsiri; elastisitas, tensile strength yang sering digunakan sebagai penentu mutu karet dan polim lainnya; kekuatan menerima tekanan dan kekuatan belah yang sering digunakan sebagai penentu mutu hard board papan keras untuk bahan bangunan. Tabel 1. Pengelompokkan/grading buah manggis BahanTambahan Pangan atau aditif makanan juga diartikan sebagai bahan yang ditambahkan dan dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu. Tujuan penggunaan bahan tambahan pangan KUALITAS" PENGENDALIAN MUTU PANGAN Secara umum kualitas dapat diartikan sebagai suatu kumpulan dari sejumlah karakteristik yang terukur dan menunjukan derajat kebaikan suatu produk. Kualitas di artikan sebagai faktor- faktor yang terdapat dalam suatu produk yang menyebabkan produk tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa produk tersebut di hasilkan atau di butuhkan Tujuan pengendalian kualitas adalah : 1.
pengertianmutu pangan (food quality) adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan pangan, kandungan gizi dan standar perdagangan terhadap bahan makanan, makanan dan minuman (uu ri no.7 tahun 1996) mutu suatu pangan ditetapkan dengan standar : standar pertanian (ip) standar perdagangan (spd) standar nasional indonesia
JaminanMutu Pangan MK. Teknologi Pengolahan Pangan & Hasil Pertanian Oleh Indria Purwantiningrum PS. Ilmu & Teknologi Pangan Universitas Brawijaya 2013 f Content HACCP GMP Persyaratan pengadaan, penyiapan bahan pangan Cara produksi pangan yang baik (CPPB-IRT) Rantai Pemasok Pangan (Food Supply Chain) f Konsep Mutu Pangan â˘Akantetapi karena pada dasaranya HACCP ini diciptakan untuk tujuan kemaslahatan manusia dalam kaitannya dengan pangan dan pemenuhan kebutuhan akan makanan maka ada baiknya jika setiap perusahaan maupun industri di bidang pangan menerapkan HACCP ini sebagai system kendali mutu pangan dari produk-prosuk yang dihasilkan.Agar tercipta suatu kondisi pangan masyarakat yang kondusif, tanpa terjadi kasus-kasus dalam hal pangan lagi di masa yang akan datang.
Untukitu, yuk Bu, cari tahu lebih banyak mengenai standar mutu pangan sehingga Ibu dapat memilih produk pangan terbaik bagi keluarga tercinta. Standar mutu pangan di Indonesia Standarisasi dalam dunia pangan tujuannya adalah menciptakan Batasan yang kemudian dapat menjamin keamanan dan ketahanan pangan.DfHwqK.